PENGARUH INDIVIDU TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
NAMA : Hernanda Bani Permana
KLS : 3EA27
NPM : 18211984
DOSEN : TOMY ADI SUMIARSO
MATERI : PERILAKU KONSUMEN
TUGAS KE 7 : PENGARUH INDIVIDU TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatNya maka penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Pengaruh Individu Terhadap Perilaku Konsumen”.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata
kuliah perilaku kosumen. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Tomy Adi Sumiarso, SE
selaku dosen mata kuliah perilaku konsumen, serta teman-teman kelas
3EA27 yang telah memberikan dukungan sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu
penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun guna melengkapi
penulisan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon
maaf apabila dalam penulisan ilmiah ini terdapat kesalahan.
Bekasi, Januari 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmusosial,
individu juga berarti bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang
tidak dapat dipisahkan lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Pengaruh personal atau individu merupakan factor yang mempengaruhi
perilaku konsumen yang berasal dari factor pada diri si konsumen, yang
diantaranya :
Usia dan tahap daur hidup
Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan
mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia.
Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga. Sehingga pemasar
hendaknya memperhatikan perubahan minat pembelian yang terjadi yang
berhubungan dengan daur hidup manusia.
Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Dengan
demikian pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan
jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk mereka.
Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang
produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan
kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat bunga. Jadi
jika indicator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya reses,
pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya.
Gaya Hidup
Orang yang berasal dari subkultur, kelas social dan pekerjaan yang sama
dapat mempunyai gaya hidup yangberbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan
pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan,
minat dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila gigunakan oleh pemasar
secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang
terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku
konsumen.
Kepribadian dan Konsep Diri
Tiap orang mempunyai kepribadian yang khas dan ini akan mempengaruhi
perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis
yang unik yang menimbulkan tanggapan relative konstan terhadap
lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk menganalisis
perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau merk, atau pemasar
juga dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seseorang. Untuk
memahami perilaku konsumen, pemasar dapat melihat pada hubungan antara
konsep diri dan harta milik konsumen. Konsep ini telah berbaur dalam
tanggapan konsumen terhadap citra mereka.
1.2 Tujuan
- Mengetahui pengaruh pribadi dalam keputusan pembelian produk.
- Mengetahui variasi antara pengaruh pribadi pada pilihan produk dan merk produk.
BAB II
PEMBAHASAN
Produk yang mengharapkan pengaruh pribadi diantaranya yaitu :
Oli motor karena merk biasanya akan cenderung mengikuti perkataan orang
yang tau mengenai oli. Misalnya saja montir di bengkel, yang memang
lebih tau oli mana yang bagus untuk merk motor tertentu. Penggunaan oleh
teman juga biasanya menjadi faktor pendorong.
Cat rumah karena biasanya dalam membeli cat rumah konsumen akan
dipengaruhi oleh pendapat orang lain. Individu cenderung akan bertanya
pendapat orang lain mengenai cat warna dan merk apa yang bagus.
Mesin cuci karena mesin cuci merupakan barang elektronik yang cukup
mahal sehingga konsumen selektiv dalam pemilihan merk mesin cuci. Banyak
pengaruh individu untuk memutuskan merk apa yang akan dibeli oleh
konsumen karena kualitas sangat berpengaruh terhadap penentuan
pembelian.
Handphone karena handphone merupakan produk yang memiliki banyak tipe
dan tentunya masing masing orang memiliki tipe kesukaannya
masing-masing. Namun beberapa konsumen biasnya membeli handphone yang
memang sedang banyak digunakan oleh orang, misalnya jenis handphone apa
yang banyak digunakan oleh teman bermain, rekan kerja, keluarga. Hal ini
tentu akan menjadi pengaruh suatu individu dalam memutuskan handphone
apa yang akan dibeli. Begitupun dengan merk, biasanya merk tertentu juga
menjadi acuan bagi individu, seperti merk apa yang sedang banyak dibeli
oleh orang disekitar individu itu sendri.
Kamera digital karena memang kebanyakan membeli karena memang atas
sugesti seseorang terhadap suatu merk tersebut. Bisa dari teman dekat,
keluarga, atau mungkin dari penjual. Jadi berdasarkan informasi yang
konsumen dapat dari orang-orang mengenai keunggulan produk tersebut,
atau memang banyak dari orang disekitar konsumen yang memakai produk
tersebut membuat konsumen percaya bahwa produk itu memang bagus dan
akahirnya membelinya.
Minuman ringan dan sabun pembersih muka dan karpet tidak termasuk,
karena produk-produk tersebut merupakan produk yang dapat dirasakan
manfaatnya secara pribadi langsung. Jadi sesuai dengan apa yang
dirasakan oleh individu masing-masing. Untuk minuman jika memang
individu nya tidak menyukai, maka individu cenderung akan membeli produk
yang lain. Meskipun teman atau keluarga menyukain minuman tersebut.
Begitu juga dengan pembersih muka, jika pembersih muka cocok bagi
konsumen maka konsumen akan membeli tanpa pertimbangan apakah orang
terdekatnya beli merk tersebut atau tidak. Begitupun jika ternyata
pembersih muka tersebut tidak cocok dan malah berddampak negatif bagi
individu itu sendiri, maka konsumen akan langsung memberhentikan
pemakaian dan memilih produk lain walaupun orang sekitarnya banyak yang
memakai produk tersebut. Begitupun dengan karpet, individu dalam
pembelian karpet cenderung lebih mengikuti selera pribadi individu itu
sediri bukan saran dari orang lain.
BAB III
HASIL PENELITIAN
a) Minuman Ringan
Pembelian minuman ringan biasanya didasarkan pada produk dan merek. Ada
sebagian individu yang membeli produk minuman ringan tertentu karena
merek minuman ringannya yang sudah terkenal, misalnya Aqua. Banyak dari
konsumen yang akan membeli air mineral bilang membeli Aqua, padahal
produk yang diberikan oleh penjual belum tentu produk Aqua.
Contoh lain adalah untuk minuman ringan teh botol, orang orang akan
cenderung lebih memilih teh botol sosro dari pada es tea. Hal ini memang
teh botol sosro lebih berkualitas dari pada es tea.
b) Oli Motor
Pembelian oli motor pada umumnya dipengaruhi oleh merek oli motor
tertentu (brand oriented) yang telah banyak digunakan oleh konsumen
otomotif.
Contohnya merek oli motor “Castrol”, banyak individu yang yakin akan
merek Castrol karena iklannya yang berhasil memposisikan merek tersebut
dikenal oleh banyak masyarakat. Selain itu dengan banyaknya pengguna oli
tersebut dan konsumen juga merasa puas sehingga lebih memilih untuk
menjadi pengguna setia Oli ini.
c) Sabun Pembersih Muka
Pembelian sabun pembersih muka tergantung kepada individu itu sendiri,
dan cenderung tidah berpengaruh dari orang lain. Hal ini karena produk
pembersih muka langsung dilaksanakan manfaatnya oleh konsumen itu
sendiri. jika konsumen merasa puas dan cocok di kulit maka konsumen akan
terus memakai produk tersebut begitupun sebaliknya tanpa memperhatikan
apakan itu produk terkenal atau tidak.
d) Cat Rumah
Keputusan pembelian cat rumah biasanya dipengaruhi berdasarkan merek cat
rumah yang ada di pasaran. Contohnya saja merek cat Dulux, kebanyakan
individu akan lebih memilih cat bermerek Dulux yang telah komersil di
pasaran daripada cat dengan merek lain yang kurang terkenal.
e) Karpet
Keputusan pembelian karpet dapat dikaitkan dengan status dan kelas
sosial. Hal ini menunjukkan bahwa untuk kalangan menengah ke atas,
keputusan pembelian produk karpet didasarkan pada produk dan merek .
Beda halnya dengan individu kalangan bawah, individu ini pada umumnya
kurang memperhatikan merek. Individu tersebut lebih memperhatikan produk
dan harga produk yang ditawarkan
f) Mesin Cuci
Keputusan pembelian mesin cuci didasarkan pada merek tertentu yang
terkenal. Contohnya mesin cuci dengan merek Panasonic. Banyak individu
yang hanya dengan melihat merek saja mereka akan langsung membeli karena
percaya bahwa kualitas yang ditawarkan pun akan sesuai dengan
popularitas merek mesin cuci yang terkenal di pasaran.
g) Handphone
Keputusan pembelian handphone akan didasarkan pada merek yang sedang
tren atau terkenal di pasaran. Contohnya handphone merek Samsung dengan
Android yang ditawarkan saat ini sedang menjadi tren dan digemari oleh
masyarakat.
h) Kamera Digital
pada umumnya keputusan pembelian kamera digital sama juga didasarkan
pada merek yang sudah terkenal di pasaran dan berdasarkan spesifikasi
produk kamera digital yang ditawarkan. Di pasar kamera digital,
diketahui bahwa Sony, Nikon dan Canon lah yang merupakan merek terkenal
untuk produk kamera digital. Hal ini tentunya akan mempengaruhi individu
dalam menentukan merek kamera digital mana yang akan dibeli.
BAB IV
KESIMPULAN
Keputusan pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh pengaruh pribadi atau
pengaruh dari individu lain. Individu lain yang dimaksud adalah teman
dekat, keluarga, pacar atau yang lain. Hal ini bisa menjadi pengaruh
besar yang mendorong konsumen untuk membeli suatu produk. Selain itu,
merk dari suatu produk juga mempengaruhi. Misalnya saja untuk produk
handphone, dalam pembelian handphone konsumen pasti mendapatkan pengaruh
dari orang lain. Selain itu merk juga pasti mempengaruhi pembelian
produk yang dilakukan oleh konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar